Sabtu, 13 Februari 2016

Suntikan Intramuskular

Mempelajari cara memberikan suntikan intramuskuler (IM) dapat menjadi suatu keharusan jika Anda, atau anggota keluarga Anda, menderita penyakit yang memerlukan pengobatan melalui suntikan. Dokterlah, sebagai penyedia layanan kesehatan, yang akan memutuskan untuk meresepkan obat suntikan. Perawat akan menjelaskan kepada pengasuh pasien cara memberikan suntikan intramuskuler, yang kurang lebih serupa seperti langkah-langkah berikut.

Bagian 1 dari 2: Proses Penyuntikan

  1.  
    1 Cucilah tangan sebelum memulai prosedur penyuntikan. Menjaga kebersihan sangatlah penting untuk meminimalkan risiko infeksi.
     
  2.   Yakinkan kembali dan jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien. Tentukan lokasi penyuntikan dan jika pasien belum tahu, jelaskan apa yang akan dirasakan setelah obat disuntikkan. (Sebagian terapi injeksi dapat terasa menyakitkan atau perih di awal penyuntikan; namun kebanyakan tidak demikian. Akan tetapi, sangatlah penting bagi pasien untuk mengetahuinya jika hal itu dilakukan untuk meminimalkan tekanan yang dapat terjadi karena ketidaktahuan.)
     
  3.  
    3 Bersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas alkohol. Sebelum melakukan penyuntikan, sangatlah penting untuk membersihkan dan mensterilkan area kulit di luar otot yang akan disuntik. Sekali lagi, hal ini dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi setelah penyuntikan.
    • Biarkan alkohol mengering. Jangan menyentuh area tersebut sampai Anda memberikan suntikan; jika Anda melakukannya, Anda harus membersihkan area itu kembali.

  4. Anjurkan pasien agar tetap relaks. Jika otot yang akan disuntikkan dalam keadaan tegang, proses penyuntikan akan terasa lebih menyakitkan. Oleh karena itu, menenangkan otot sebanyak mungkin akan membantu meminimalkan rasa sakit saat proses penyuntikan.
    • Terkadang akan sangat membantu jika Anda mengalihkan perhatian pasien sebelum melakukan penyuntikan, dengan cara mengajukan pertanyaan tentang kehidupannya. Ketika perhatian pasien teralihkan, otot-ototnya cenderung lebih relaks.
    • Sebagian orang lebih memilih untuk mengubah posisinya agar tidak dapat melihat proses penyuntikan yang sedang berlangsung. Melihat jarum suntik mendekati kulit dapat memberikan perasaan khawatir dan tertekan bagi sebagian orang, dan tidak hanya akan mengakibatkan peningkatan kecemasan, tetapi juga otot akan menjadi tegang. Untuk membantu menenangkan pasien, mintalah ia melihat ke arah lain jika ia mau.

  5.  
    5 Suntikkan jarum ke lokasi tersebut. Mulailah dengan melepaskan tutupnya, dan kemudian suntikkan secara langsung dan cepat dengan membentuk sudut 90 derajat ke kulit. Semakin cepat Anda menusukkan jarum suntik, semakin sedikit nyeri yang pasien akan rasakan. Namun, berhati-hatilah jika Anda baru pertama kali melakukan penyuntikan. Jangan melakukannya terlalu cepat karena Anda dapat menyuntikkan pada area yang salah atau pun dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar daripada yang seharusnya pada kulit.[5]
    • Jika Anda baru pertama kali melakukan penyuntikan, lakukan dengan hati-hati, tetapi ketahuilah bahwa proses penyuntikan yang lebih cepat cenderung lebih baik bagi pasien.
    • Akan sangat membantu jika Anda menekan dan meregangkan area kulit yang akan disuntik dengan tangan bukan dominan (karena tangan dominan Anda akan melakukan penyuntikan) sebelum proses penyuntikan. Meregangkan kulit dapat membantu menandai target tersebut, dan mengurangi rasa sakit ketika jarum disuntikkan.

  6. Tarik sedikit plunger sebelum menyuntikkan obat. Setelah jarum ditusukkan tetapi sebelum menyuntikkan obat, tariklah plunger ke arah belakang. Meskipun tampak tidak sesuai dengan pikiran kita, hal ini penting untuk dilakukan. Jika ada darah yang masuk ke dalam alat suntik saat Anda menarik plunger, hal ini berarti jarum suntik Anda menusuk pembuluh darah dan tidak berada di dalam otot.
    • Obat yang ada di dalam alat suntik ditujukan untuk disuntikkan ke dalam otot dan bukan ke dalam aliran darah. Jadi jika Anda melihat cairan merah ketika menarik plunger, Anda harus mengubah posisi jarum ke area lain sebelum menyuntikkan obat.
    • Hal ini bukan masalah besar selama Anda menyadari adanya darah sebelum menyuntikkan obat, sehingga Anda dapat mengubah posisi jarum ke area lain.
    • Jarum suntik umumnya akan berada di dalam otot setelah ditusukkan. Jarum suntik yang mengenai pembuluh darah setelah ditusukkan sebenarnya jarang terjadi, namun alangkah baiknya jika Anda mengambil tindakan yang aman daripada menyesal sebelum menyuntik.

  7.  
    7 Suntikkan obat secara perlahan.Sementara menusukkan jarum dengan cepat sangatlah baik untuk meminimalkan rasa sakit, menyuntikkan obat secara perlahan juga membantu untuk meminimalkan rasa sakit. Ini karena obat yang disuntikkan memakan tempat di dalam otot, dan jaringan di sekitarnya harus meregang untuk menampung cairan yang masuk. Menyuntik secara perlahan akan memberikan lebih banyak waktu bagi jaringan otot untuk meregang dan akan membuat pasien tidak terlalu merasakan nyeri. 
     
     
  8.  
    8 Tariklah jarum suntik ke luar dengan sudut yang sama seperti ketika Anda menusukkannya. Tariklah jarum ke luar setelah Anda yakin bahwa semua obat telah disuntikkan.
    • Tekan lokasi bekas suntikan dengan lembut menggunakan kasa berukuran 5x5 cm.[8] Pasien mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman; hal ini normal.

  9.  
    9 Buanglah jarum suntik dengan benar. Jangan membuang jarum suntik ke tempat sampah. Anda mungkin akan mendapatkan wadah plastik keras yang dibuat khusus untuk alat suntik dan jarum suntik bekas. Anda juga dapat menggunakan botol soda atau botol plastik lainnya yang bertutup. Pastikan jarum dan alat suntik dapat masuk ke dalam wadah dengan mudah dan tidak dapat menembus ke luar melaui sisi-sisi wadah.
    • Tanyalah kepada pemberi layanan kesehatan atau apoteker Anda mengenai ketentuan setempat atau di negara Anda untuk membuang jarum dan alat suntik bekas.

    Bagian 2 dari 2: Memahami Pengetahuan Dasar

    1.  
      1  Ketahui bagian-bagian dari alat suntik. Akan jauh lebih memudahkan Anda untuk melakukan penyuntikan jika Anda memahami mekanisme di balik hal yang Anda lakukan.
      • Alat suntik memiliki 3 bagian utama: jarum, tabung dan plunger. Jarum adalah bagian yang akan ditusukkan ke otot; tabung adalah bagian yang memiliki penanda, baik dalam cm3 (sentimeter kubik) atau pun ml (mililiter), dengan angka-angka yang tertera di sebelah penanda, dan akan diisi dengan obat; plunger adalah bagian yang digunakan untuk memasukkan dan mengeluarkan obat dari alat suntik.
      • Obat yang diberikan melalui suntik intramuskuler (IM) diukur dalam cm3 atau ml. Jumlah obat dalam cm3 sama dengan yang ada di dalam ml.

    2.  
      2  Ketahui lokasi penyuntikan. Tubuh manusia memiliki sejumlah titik yang paling baik untuk menerima obat.
      • Otot Vastus Lateralis (Paha): Lihatlah paha Anda dan bagi menjadi 3 bagian yang sama besar. Lokasi penyuntikan terletak pada bagian tengah. Paha adalah lokasi yang bagus untuk penyuntikan karena mudah dilihat. Lokasi ini juga bagus untuk memberikan suntikan intramuskuler pada anak-anak di bawah usia 3 tahun.
      • Otot Ventrogluteal (Pinggul): Untuk menemukan lokasi penyuntikan otot ini, taruhlah tumit tangan Anda pada paha bagian atas sebelah luar, di bagian pertemuan antara paha dan pantat. Arahkan ibu jari ke pangkal paha dan jari-jari yang lain ke arah kepala pasien. Buatlah bentuk huruf V menggunakan jari-jari Anda dengan cara memisahkan jari telunjuk dengan ketiga jari lainnya. Ujung-ujung jari manis dan kelingking Anda akan merasakan bagian tepi tulang. Tempat penyuntikan ada di tengah-tengah jari yang membentuk huruf V. Pinggul merupakan tempat yang bagus untuk memberikan suntikan IM kepada orang dewasa dan anak-anak yang berusia di atas 7 bulan.
      • Otot Deltoid (Otot lengan atas): Singsinglah lengan baju agar lengan atas terlihat seluruhnya. Rabalah tulang yang ada di bagian atas lengan. Tulang ini disebut processus akromion. Bagian bawah tulang ini membentuk dasar segitiga. Ujung segitiga terletak tepat di bawah bagian tengah dasar segitiga tersebut, kurang lebih sejajar dengan ketiak. Area penyuntikan yang tepat adalah di tengah segitiga tersebut, sekitar 2,5-5 cm di bawah processus akromion. Penyuntikan tidak boleh dilakukan pada lokasi ini jika pasien memiliki tubuh yang sangat kurus atau memiliki otot yang sangat tipis/sedikit.
      • Otot Dorsogluteal (Pantat): Penyuntikan akan dilakukan pada salah satu sisi pantat. Dengan kapas alkohol, tariklah garis dari ujung atas celah antara pantat ke bagian sisi tubuh. Carilah bagian tengah garis tersebut dan tarik garis ke atas sejauh kira-kira 7,5 cm. Dari titik tersebut, tarik garis ke bawah melewati garis pertama, sampai kira-kira setengah bagian pantat. Garis-garis yang Anda buat akan membentuk salib. Di bagian atas sebelah luar, Anda dapat merasakan tulang yang melengkung. Lokasi penyuntikan terletak di bagian atas sebelah luar, di bawah tulang yang melengkung. Jangan gunakan lokasi penyuntikan ini pada bayi atau anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun; otot-otot mereka belum berkembang sepenuhnya.

    3.  
      3 Ketahui orang yang akan Anda beri suntikan. Lokasi yang paling baik untuk memberikan suntikan IM berbeda-beda pada setiap orang. Pertimbangkan beberapa hal berikut ini sebelum memberi suntikan:
      • Usia pasien. Untuk yang berusia di bawah 2 tahun, lokasi penyuntikan yang paling baik adalah otot paha. Untuk yang berusia 3 tahun ke atas, penyuntikan dapat dilakukan di otot paha atau deltoid. Gunakan jarum yang berukuran antara 22-25.
        • Catatan: Untuk anak-anak yang sangat kecil, gunakan jarum yang lebih kecil. Paha lebih dapat menahan jarum suntik yang lebih besar daripada lengan.
      • Pikirkan lokasi penyuntikan sebelumnya. Jika pasien baru saja menerima suntikan di salah satu lokasi penyuntikan, berikan suntikan di lokasi yang lain untuk membantu mencegah perubahan kulit dan terbentuknya bekas luka.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar