Jumat, 04 Maret 2016

LELE dan budidayanya

Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.

Nama-nama lele di Nusantara

Lele, secara ilmiah terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Gayo), ikan seungko (Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia), ikan 'keli' untuk lele yang tidak berpatil sedangkan disebut 'penang' untuk yang memiliki patil (Kalimantan Timur).
Di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), gura magura (Srilangka), dan 鲇形目 (Tiongkok). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air.[1]

Deskripsi

Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya. Ada yang mengatakan,bahwa patil ini tidak hanya tajam tapi juga beracun dan mengakibatkan panas tinggi jika orang tak sengaja terkena patil tersebut.[2][3][4]

Habitat dan perilaku

Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan. Walaupun biasanya lele lebih kecil daripada gurami umumnya,namun ada beberapa jenis lele yang bisa mencapai panjang 1-1,5 m dan beratnya bisa mencapai lebih dari 2 kg,contohnya lele Wels dari Amerika.

Kegunaan


Lele dumbo
Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika.
Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya.
Kadangkala lele juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.

Sebagai makanan

Di seluruh dunia ikan lele didapatkan dengan cara ditangkap maupun dibudidayakan. Penilaian terhadap rasa dari daging ikan ini bervariasi, ada yang menganggapnya memiliki rasa yang luar biasa, ada yang menganggapnya tidak memiliki rasa yang kuat.[5] Ikan lele dimasak dengan berbagai cara. Di Eropa ikan ini dimasak dengan cara yang sama dengan ikan mas namun di Amerika Serikat ikan ini dibalut dengan tepung dan digoreng.[5]
Ikan lele mengandung VItamin D yang cukup tinggi.[6] Ikan lele hasil budi daya mengandung asam lemak omega-3 yang rendah namun memiliki asam lemak omega-6 yang tinggi.[7]
Ikan lele yang banyak dipasarkan di Amerika Serikat merupakan ikan dari famili Ictaluridae.[8] Sedangkan di Indonesia, ikan lele yang dikonsumsi paling banyak berasal dari famili Clariidae pada ordo yang sama.

Produksi di Indonesia

Lele adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Produksi budidaya meningkat tajam tiap tahun, selama lima tahun terakhir, antara lain karena luasnya pasar bagi lele. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat.
Pengolahan yang paling populer adalah dengan digoreng, dan disajikan sebagai pecel lele. Bentuk pengolahan lain adalah dengan diberi bumbu mangut (mangut lele).
Produksi lele budidaya di Indonesia[9]
Tahun Jumlah produksi dalam ton


2004 51.271
2005 69.386
2006 77.272
2007 91.735
2008 108.200

Jenis-jenis lele dan penyebarannya

Ada sekitar 55–60 spesies anggota marga Clarias. Dari jumlah itu, di Asia Tenggara kini diketahui sekitar 20 spesies lele, kebanyakan di antaranya baru dikenali dan dideskripsi dalam 10 tahun terakhir.[10] Berikut ini adalah daftar spesies menurut Ferraris, 2007.[11]

Clarias batrachus

Lele dumbo yang masih kecil
Cara budidaya ikan lele semakin banyak dicari akhir-akhir ini. Banyak sekali usahawan muda yg melirik bidang usaha ini karena dipandang sebagai salah satu usaha yang menguntungkan. Tidak heran jika banyak sekali lulusan sarjana yang fokus dalam membesarkan usaha ternak lele padahal mereka bukan berasal dari jurusan peternakan. Selain karena untung besar yang didapatkan, usaha beternak ikan catfish ini semakin menggiurkan lantaran modal kecil yang dibutuhkannya. Ternak lele dari pembibitan hingga pembesaran juga terbilang mudah dilakukan. Agar tidak penasaran, berikut ini kami sajikan ulasan artikelnya untuk Anda.

Cara Budidaya Ikan Lele untuk Pemula 
Untuk memulai usaha sebagai peternak, Anda tentu harus menyiapkan modal dan pengetahuan yang benar tentang ternak lele seperti pembibitan atau pembenihan, pemijahan, . Kami akan menyajikan beberapa hal penting yang harus Anda tahu dalam budidaya catfish, di antaranya adalah;

Keunggulan ternak lele

Sebelum Anda benar-benar memilih melakoni bidang usaha ternak lele ini, ada baiknya Anda meyakinkan diri terlebih dulu, sebagai motivasi, berikut kami sajikan keunggulan budidaya ikan tersebut dibanding yang lainnya, simak.
  1. Mudah dilakukan
  2. Tidak membutuhkan banyak modal
  3. Khusus untuk kolam terpal, Anda bisa mengatur ikan yang ada di dalam kolam dengan sangat mudah.
  4. Budidaya lele itu praktis saat panen jika dilakukan dalam kolam terpal
  5. Air dapat dikontrol dengan mudah jika dilakukan dalam kolam terpal
  6. Anda bisa menentukan media terbaik bagi habitatnya tanpa harus khawatir kontaminasi dari air tanah.
Keunggulan di atas merupakan keunggulan khusus untuk budidaya lele yang dilakukan di dalam kolam terpal.

Tips membudidayakan ikan lele

Setelah Anda yakin untuk membudidayakan ikan tersebut, sekarang saatnya untuk mulai langkah dalam cara ternak catfish. Berikut langkah yg bisa Anda ikuti.

Langkah pertama

Hitung dulu bibit yg akan Anda tanam dalam kolam tersebut. Sesuaikan dengan jumlah modal yg Anda miliki atau sudah Anda siapkan. Hal ini karena jumlah bibit sangat erat kaitannya dengan luas kolam terpal untuk lele Anda.

Langkah kedua

Gunakan perbandingan yg tepat saat membuat kolam terpal. Pembuatannya bisa didasarkan pada ukuran 100 ekor lele per 1 meter persegi luas lahan. Sementara itu, untuk ketinggian kolam Anda bisa menggali hingga 1,5 m. Jadi pada intinya, kita bisa menggali tanah dengan kedalaman 1,5 meter,s sementara panjang dan lebarnya bisa kita sesuaikan dengan bibit lele yg sudah kita siapkan tadi.

Langkah ketiga

Siapkan terpal dengan panjang dan lebar yg lebih besar ketimbang ukuran galian tanah. Pastikan bahwa masih ada sisa terpal sepanjang setengah meter yg terlihat dari luar. Sebelum memasang terpal. Pastikan bahwa tanah yg kita gali sudah bersih dari kerikil, batu, dan keras.

Langkah keempat

Selanjutnya, kita bisa memasukkan air ke dalam terpal. Air ini juga harus mengandung plankton dengan metode dicampur dengan kompos sapi lantas dibiarkan selama 3 hari. Baru bibit ikan dimasukkan ke dalamnya. Atau kita bisa membuat air plankton ini terpisah dari kolam terpal. Simak juga ulasan kami tentang Tips Budidaya Kroto
Jangan lupa untuk memberi makanan ikan sebagai cara budidaya ikan lele yg nantinya akan memberikan manfaat dan hasil maksimal bisnis rumahan anda.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar